Jumat, 24 April 2015

Digital Marketing

Di jaman yang serba instant, kini perkembangan dunia maya sudah menjamur dimana-mana, dan efeknya sudah sampai ke manajemen pemasaran. Di artikel sebelumnya kita telah membahas mengenai konsep 4p yang dipopulerkan Kotler, berikutnya saya akan membahas teori yang sangat relevan dengan kehidupan sekarang, yaitu konsep 4E yang dikemukakan oleh Ogilvy, sebagai berikut:


1. From Product to Experience
    Diluar produk atau jasa, jadi sekarang perusahaan berusaha memberikan konsumen sebuah kesan  
    atau pengalaman yang tak terlupakan dan berkesan.
   
    contoh : Belanja Online Tiket Pesawat dari Air Asia

2. From Price to Exchange
    Customer value dihubungkan dengan seberapa banyak perhatian yang bersedia konsumen  
    diberikan untuk produk atau jasa.

    contoh: twitter, kita dapat mendaftar gratis akan tetapi sebagai gantinya kita memberikan informasi  
    mengenai data diri kita kepada twitter.

3. From Promotion to Engagement
    Di jaman sekarang, perusahaan mempunyai kesempatan untuk memaksimalkan salah satu bentuk   
    bentuk komunikasi terikat atau engagement yaitu word-of-mouth yang dinilai sangat efektif.
    
    contoh : whatsapp, yang sangat efektif untuk membicarakan suatu hal 

4. From Place to everyplace
    Jaman sekarang, kita memiliki beberapa channel, tidak hanya menjual produk atau jasa kita tetapi    
    juga mengkomunikasikannya dengan konsumen kita

    contoh : Facebook, kita bisa berjualan online dan memasang iklannya di facebook, jadi tidak perlu   
                  membeli barang harus pergi ke toko dulu.

Dari berbagai Konsep 4p yang dikemukakan Ogilvy ini, maka terdapat beberapa konsep dari konvensional marketing yang berubah menjadi digital marketing, diantaranya adalah promotion, jaman sekarang promosi tidak hanya dilakukan di TV tetapi di facebook dan secara online. Selain itu place yang sudah kurang relevan, karena jaman sekarang orang belanja tidak harus datang ke toko, tetapi bisa belanja melalui online.  

Kamis, 23 April 2015

Conventional Marketing


Ketika saya belajar pemasaran, maka ada konsep yang sangat terkenal yaitu 4p, konsep ini diperkenalkan pada tahun 1960 oleh Jerome Mc Carthy yang dipopulerkan di buku Philip Kotler di tahun 1967, konsep 4p ini selanjutnya dikenal dengan marketing mix concept. Beberapa elemen dari konsep ini masih ada yang relevan. Apa saja elemen dari 4p ini, berikut penjelasannya:

1. Product --> penawaran utama dari perusahaan, yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan    
                        tertentu, dan harus lebih superior dengan kompetitor 
    contoh : produk handphone untuk keperluan komunikasi


2. Price --> seberapa banyak biaya dari produk  yang bersedia dibayar oleh konsumen, biasanya harga           
                   digunakan sebagai indikasi dari kualitas 
    contoh : harga cincin berlian frank n co 11.000.000


3. Promotion--> digunakan untuk menghasilkan keseimbangan, antara persepsi konsumen dan atribut   
                           brand dari perusahaan 
    contoh : promosi kompor kuche oleh staf promotion girl


4. Place --> merupakan bagian dari penciptaan value untuk konsumen, biasanya barang dibeli di toko,   
                   selain melalui online



Keempat konsep ini merupakan dasar yang mempengaruhi strategi marketing perusahaan. Beberapa konsep yang masih relevan di jama sekarang adalah product dan price, mengapa? Konsumen masih memilah-milah product yang terbagus dan paling berkualitas, sedangkan mengenyampingkan produk yang tidak berkualitas. Harga juga masih menjadi sebuah patokan dalam membeli barang, sedangkan kedua konsep lainnya yaitu promotion dan place sudah mulai tidak relevan dengan jaman sekarang. Sehingga muncullah konsep marketing baru dalam dunia digital marketing yang akan dibahas di posting berikutnya. Sekian.

Cross Selling Marketing

Hari Kamis kemarin, saya ke Mcd yang lokasinya di Istana Plaza. Saya memesan 1 paket panas special. Setelah saya memesan, kasirnya selalu nanya  "mau tambah french friesnya?burgernya? paket lainnya?", belum selesai sampai situ, kadang juga ditanya "kita juga ada promo, gratis Cd kalo beli sama paket ini", yah, pada akhirnya memang saya jawab "Ngga itu ajah".

Apa yang dilakukan Mcd tersebut adalah merupakan contoh cross selling marketing , biasanya hal ini dilakukan untuk meningkatkan penjualan barang yang kurang laku. Bagaimana karakteristik produk yang bisa ditawarkan agar bisa membuat cross selling marketing?

1. Produk yang masih berada dalam 1 lini produk
    misalkan saat kita ke salon, tujuannya awalnya hanya ingin creambath, tapi ketika saat creambath,  
    kita ditawari menicure-pedicure atau masker, jelas terlihat disini bahwa dalam kategori "perawatan
    kecantikan", creambath, menicure-pedicure, masker masih dalam satu lini.

2. Produk yang merupakan pelengkap
    Ketika membeli handphone, para sales man dapat melakukan cross selling dengan menjual casing
    handphone , gantungan handphone, dan sticker-sticker handphone.

3. Promo bonus
    terkadang ada produk yang kurang laku, tetapi dibonuskan dengan pembelian produk utama ,  
    sebagai contoh misalkan setiap pembelian detergen gratis piring cantik.

4. Barang yang kurang laku
    Biasanya barang yang kurang laku ikut dijual dengan promo diskon, sebagai contoh: mainan  
    plastik sering dijual di dekat kasir

Cross- selling dapat meningkatkan penjualan, selain meningkatkan penjualan barang yang kurang laku, cross-selling juga dapat meningkatkan tambahan penghasilan bagi perusahaan, untuk itu para sales promotion harus pintar-pintar dalam menawarkan produk-produk tersebut agar dapat meningkatkan produk lainnya.

Sabtu, 18 April 2015

Marketing Diversification Strategy

Ketika saya ke HERO TSM , saya melihat bahwa layout supermarketnya itu sebenernya bagus, harga memang relatif lebih mahal tetapi hanya 1 cabang di Bandung, dan hingga saat ini belum bangkrut- bangkrut. Saya heran dan bertanya-tanya sampai akhirnya saya mendapatkan petunjuk.
Ternyata HERO melakukan diversifikasi segmen usahanya, sebagai contohnya HERO memiliki berbagai unit bisnis sebagai berikut:
1.     Giant
Ketika HERO memasang harga yang mahal untuk premium consumer, maka Giant menetapkan target yang sangat berbeda, yaitu untuk konsumen golongan menengah kebawah. Oleh karena itu harga-harga di giant cenderung lebih murah. Warna kuning, display yang acak-acakan juga music dangdut sengaja ditampilkan untuk menarik minat konsumen menengah ke bawah.
2.     Starmart
Hampir terlihat mirip seperti HERO karena harga yang ditetapkan di supermarket ini cenderung harga premium. Starmart menetapkan sasaran pasarnya yaitu para penghuni apartemen yang cenderung enggan untuk keluar jauh hanya demi membeli barang kebutuhan sehari-hari. Target konsumennya ini sudah jelas karena Starmart selalu membuka cabangnya dekat dengan apartemen-apartemen
3.     Guardian
Toko yang menjual produk khusus perawatan badan dan kebersihan badan, juga obat-obatan yang berguna untuk kesehatan. Target konsumennya adalah orang-orang yang memang peduli akan kesehatan dan biasanya spg yang mampu menjelaskan manfaat dari obat-obat yang dijualnya.
4.     IKEA
Toko yang menjual perabotan rumah tangga yang unik. Harganya sesuai dengan kualitas produknya. Target konsumennya adalah pasangan suami-istri muda yang ingin membeli perabotan rumah tangga
  
Seperti contoh-contoh diatas, sebuah perusahaan bisa melakukan diversifikasi apabila ingin meraih pangsa pasar yang lebih besar dengan mentarget segmen yang berbeda-beda.
            Terdapat beberapa manfaat yang dilakukan perusahaan dalam melakukan diversifikasi usaha, diantaranya adalah:
1.     Menutup penjualan business unit lainnya yang tidak laku
2.     Meningkatkan pendapatan total yang didapat dari penggabungan seluruh business unit yang ada

3.     Keberagaman target konsumen sehingga tidak merusak image, apabila image salah satu usahanya sudah dipersepsikan mahal, seperti : Supermarket yang menjual produk sama yang lebih mahal

Kamis, 16 April 2015

Goal of Brand

Seperti layaknya manusia, yang punya tujuan utama dan tujuan cadangan, brand juga punya loh tujuan utama dan tujuan cadangan. Pada dasarnya Goal itu harus di definisikan dengan angka alias dikuantifikasi, agar lebih jelas. Lalu, apa saja yang menjadi tujuan utama atau cadangan dari sebuah brand? Berikut saya akan jabarkan:

> Tujuan utama dari brand ada tiga, yaitu
   1. mencapai BEP, kasarnya (Balik Modal)
       gunanya adalah agar perusahaan bisa beroperasi untuk bulan-bulan berikutnya.

   2. mencapai profit
       dimana pendapatan lebih besar dari biaya-biaya yang kita keluarkan, dan sisa keuntungannya
       bisa dijadikan modal usaha untuk bulan berikutnya.
 
   3. Growth
       tentu saja tujuan jangka panjang sebuah perusahaan adalah mencapai growth yang bisa diartikan
       pencapaian laba atau keuntungan yang terus -menerus meningkat, sehingga memungkinkan
       perusahaan tetap ada bahkan membuka cabang atau franchise dimana-mana.

>Tujuan cadangan dari sebuah brand:
 
  Berbeda dari Tujuan utama yang cenderung sifatnya kuantitatif, tujuan cadangan umumnya bersifat
  qualitatif, berikut ini adalah contohnya:

1. Ingin Dikenal
    Tujuan cadangan dari peluncuran sebuah brand selain terjual laku adalah ingin dikenal, perusahaan
    berusaha mengenalkan produknya kepada konsumen melalui iklan atau aktivitas yang melibatkan
    para marketer atau pengiklan.

2. Mendapatkan trust
    Kepercayaan konsumen penting didapatkan oleh sebuah brand, karena apabila brand kita tidak
    dapat dipercaya, tidak akan ada orang yang mau membeli brand kita.

3. Meraih Loyalty
    Konsumen yang Loyal tidak akan bisa dipengaruhi oleh iklan dari para kompetitor kita dan
    biasanya loyalitas dari konsumen memicu niat beli ulang yang terus-menerus yang akhirnya dapat
    mencapai profit

4. Memperbaiki brand image
    Brand image yang baik akan mampu menarik attention konsumen.

5. Mempunyai brand positioning yang tepat
    Positioning yang tepat memudahkan perusahaan dalam meraih target konsumen yang tepat

Perusahaan harus mampu menciptakan Goal utama dan cadangan dari sebuah brand, sehingga mampu meningkatkan profitabilitas dari perusahaan dan membuat perusahaan kita tetap berkembang dari tahun ke tahun. Sekian.

Revenue Stream of a Brand

Ketika saya makan di Nanny, saya baru menyadari bahwa keuntungan penjualannya luar biasa sampai bisa membuka cabang dimana-mana. Saya pun menjadi penasaran apa saja sumber pendapatan dari Nanny. Kemudian saya mendapatkan sebuah konsep, yaitu sebelum perusahaan mulai beroperasi maka pemiliknya harus mengetahui revenue stream. Nah pertanyaannya adalah apa itu revenue stream? Revenue stream adalah sumber pendapatan, jadi pada dasarnya pendapatan sebuah perusahaan bukan hanya bisa berasal dari penjualan core product semata, tapi juga bisa berasal dari sumber penjualan lainnya

Awalnya, sumber penjualan memang terdiri dari penjualan core product, misalkan Nanny menjual core productnya yaitu makanan. Tetapi kalau kita lebih memperhatikan secara detail, kita dapat menemukan beberapa sumber revenue stream dari Nanny loh. Berikut adalah contoh-contoh revenue stream dr Nanny

1. Franchise
    Seperti yang kita lihat, bahwa Nanny memiliki berbagai cabang di Bandung, dengan adanya  
    pembukaan berbagai cabang tentu saja pendapatan Nanny di seluruh cabang bisa diakumulasikan
    sehingga tercapailah kumpulan pendapatan yang lebih besar.

2. Penjualan Minuman
    Berbagai jenis minuman yang dijadikan pelengkap makanan juga bisa merupakan sumber
    pendapatan di Nanny.

3. Penjualan alat/ perlengkapan masak
    Nanny menjual berbagai atribut atau perlengkapan masak seperti celemek yang bertuliskan Nanny
    Hal ini juga bisa menjadi revenue stream dari Nanny

4. Kursus Memasak
    Nanny mengadakan kursus memasak atau membuat pancake saat liburan sekolah. Pendapatan yang  
    didapat melalui kursus ini dapat menjadi tambahan yang cukup besar di Nanny

5. Parkir
    Umumnya, seluruh restaurant memiliki tempat parkir dan ada tempat parkir yang berbayar, sumber
    pendapatan dari parkir juga dapat dimasukan sebagai revenue stream.

Setelah melihat beberapa contoh revenue stream dari Nanny, pertannyaan yang muncul selanjutnya adalah " apa sih gunanya tau sumber revenue stream perusahaan kita?"

Ada beberapa manfaat yang didapat dari mengetahui revenue stream, diantaranya adalah kita jadi tahu revenue mana yang paling menghasilkan profit yang lebih tinggi, dan tentu saja kita dapat memfokuskan bisnis kita ke arah yang lebih menguntungkan, kedua kita jadi bisa merencanakan hal apa saja yang bisa dilakukan untuk mendongkrak core product kita apabila keuntungan core product jauh lebih rendah dibandingkan dengan keuntungan produk sampingan lainnya. Sekian.


   

Kamis, 09 April 2015

Brand Advertising Concept

Di jaman sekarang ini, iklan menjadi selipan tontonan di media televisi. Oleh karena itu para marketers berusaha untuk membuat iklan yang mampu menarik minat beli dari para penonton televisi. Jadi salah satu indikator kesuksesan adalah naiknya penjualan dari perusahaan. Untuk itu perlu dilakukan usaha yang lebih dari para marketer.

Terdapat beberapa konsep dalam iklan, diantaranya adalah awareness, interest, desire, dan action. Perusahaan yang baru memunculkan produknya biasanya menciptakan iklan yang berusaha membangkitkan awareness penonton, contoh nyatanya adalah membuat iklan yang kata-kata atau nama brandnya diulang 3x, tujuannya adalah agar penonton lama-kelamaan merekam dalam benaknya tentang brand tersebut.

Setelah berhasil mendapatkan awareness, maka perusahaan bisa melanjutkan ke konsep selanjutnya, yaitu dengan menciptakan iklan yang memiliki beberapa informasi seperti hal hal detail seperti harga dan ketersediaannya/ toko mana yang menjualnya, contoh iklan yang menerapkan ini adalah giant, dimana harga minyak, beras, dan lain-lainnya yang sedang diskon selalu dipajang di setiap iklannya.

Tahapan berikutnya adalah desire, disini image dan bahasa "bujukan" agar membeli terus-menerus ditekankan pada iklan tertentu, biasanya selebriti yang menarik selalu dijadikan bintang iklan. Iklan ini juga memperlihatkan keunggulan apa yang didapatkan apabila kita mau membeli produk perusahaan. Contoh iklan yang menggunakan konsep desire ini adalah samsung yang selalu menawarkan fitur-fitur menarik dan unggul yang berbeda dari kompetitornya.

Yang terakhir adalah konsep action dimana iklan berusaha "memaksa" konsumen agar segera membeli produk perusahaan kita, biasanya hal ini ditekankan dengan jumlah stock barang yang semakin terbatas, misalnya adalah tiket gratis air asia yang hanya ada selama 3 hari ini bisa juga merupakan iklan yang membuat konsumen segera melakukan transaksi pembelian tersebut.

Sebuah iklan yang tepat dan unik dapat meningkatkan sales dari sebuah produk perusahaan. Untuk itu, perusahaan harus memperhatikan konsep-konsep tersebut agar selanjutnya bisa menyusun strategi  yang tepat. Sekian

Marketing brand strategy (STDP)

Strategy marketing yang kita kenal pada mulanya adalah mengenai segmenting, targeting, diferentiating, dan positioning.  Pasar sangat besar sekali jumlahnya sehingga perusahaan perlu mengetahui siapa saja target konsumennya. Untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukanlah segmenting, yaitu membagi pasar yang jumlahnya sangat besar tersebut menjadi segmen-segmen yang lebih kecil dan homogen. Contohnya adalah membagi pasar baju pengantin, atau desainer baju, atau outlet.

Setelah kita membagi konsumen, sekarang kita harus memilih segmen mana yang ingin kita layani, hal ini dapat dilakukan dengan targeting. Misalnya, tas Bodypack sasaran mayoritasnya adalah untuk pria berusia 19- 35 tahun dengan konsep tas yang bisa digunakan untuk membawa semua gadget dan tersusun rapih dalam 1 tas.

Lalu, terdapat 3 hal yang bisa dilakukan perusahaan berkaitan dengan strateginya yaitu dengan differesiasi, customer focus, dan low cost. Differensiasi dapat dihasilkan misalnya dengan fitur ataupun value added tertentu. Sedangkan menjadi low cost provider adalah tujuan dari semua perusahaan, customer focus memproduksi barang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari para customer.

Ketika kita sudah melakukan segmenting, memilih targeting, juga melakukan diferentiating, maka tahapan akhir yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan positioning. Aktivitas positioning ini yang kemudian dilakukan untuk menanamkan di benak konsumen bahwa produk perusahaan kita memang berkualitas dan memiliki nilai yang lebih superior dibandingkan dengan kompetitor

Contoh perusahaan yang berhasil melakukan semua strategi diatas adalah dave, dave membagi segmen orang yang peduli akan kebersihan tubuh dan kecantikan, lebih lanjut lagi dave mentarget konsumen wanita, dia juga melakukan diferensiasi, sebagai contoh sabun yang tidak hanya membersihkan tetapi juga menghaluskan kulit. Setelah melakukan semuanya itu dave mempunyai positioning yang dicerminkan dari motonya " redefine your beauty", dave membantu kaum wanita agar lebih percaya diri dengan tubuh bersih dan lembut juga kecantikan alami dari dalam diri wanita. Sekian

All about EIGER

Marketing dan Finance merupakan 2 fungsi dalam manajemen yang sangat penting tetapi keduanya memiliki implikasi yang berbeda. Marketing dianggap layaknya sebuah gas, kegiatan marketing dalam perusahaan haruslah seperti gas mobil, harus aggressive dan terus menerus ditingkatkan, sedangkan finance itu seperti rem, perusahaan berusaha mengeluarkan biaya yang sekecil mungkin untuk keperluan operasional perusahaan.

Kali ini kita akan memfokuskan pembahasan kali ini mengenai kegiatan marketing dalam perusahaan eiger. Eiger awalnya adalah sebuah perusahaan yang hanya memproduksi tas saja. Akan tetapi lama-kelamaan mereka berpikiran bahwa tas itu cyclenya lama, orang membeli tas sekali dan akan menggantinya lagi selama 1 sampai 2, tahun. Untuk menutupi kekurangan penjualan tersebut maka eiger mulai menjual sepatu yang diasumsikan cyclenya lebih cepat karena orang cenderung sering ganti-ganti model dan dalam 1 tahun bisa membeli 2-3 atau lebih sepatu.

Selain memproduksi produk lain eiger juga menyadari ada 2 cabang penting dalam brand yaitu private brand dan partner brand. Private brand merupakan brand yang dimiliki atau diproduksi sendiri oleh perusahaan. Partner brand merupakan produk perusahaan lain yang dititipkan ke outlet atau perusahaan kita untuk dijual. Eiger juga memiliki private brand yaitu neo sack, body pack, outlive, exsport, kampung daun, dusun bambu, brussel spring, dan lainnya. 

Sedangkan partner brand dari eiger biasanya menitipkan jualan di outlet-outlet milik eiger. Dari sisi finance yang dianggap seperti rem, Eiger juga melakukan minimasi biaya yaitu dengan menyewa toko yang bersebelahan, misalnya outlet export di kiri dan outlet body pack di sebelahnya, posisi toko yang bersebelahan tersebut mukan merupakan kebetulan, melainkan karena penghematan biaya, sehingga mereka hanya membutuhkan 1 supervisor atau satu manajer untuk mengontrol seluruh outletnya. 

Demikianlah strategi yang dilakukan eiger sehingga terciptalah efektifitas dan efisiensi produk. Dengan mempelajari strategi tersebut, kita jadi dapat menilai bagaimana membuat strategi marketing dan finance yang tepat. Sekian

Rabu, 01 April 2015

Brand Architecture Example

Pada artikel sebelumnya, telah dijelaskan mengenai brand architecture dan definisinya. Pada pembahasan kali ini saya akan membahas mengenai contoh-contoh produk yang menggunakan brand architecture yang berbeda-beda. Brand Architecture dilakukan ketika terdapat banyak sekali kategori dari produk.Berikut akan saya jelaskan contoh dari masing-masing brand architecture.

1. Product Brand
    contoh: sunsilk atau pantene yang merupakan produk dari PnG, Lmen& Heavenly Blush yang
    merupakan produk dari Nutri-food, mereka memberikan nama yang berbeda agar setiap kali ada
    produk yang "gagal" atau tidak berfungsi dengan baik tidak memiliki dampak yang langsug
    terhadap perusahaan induk

2. Ranges Brand
    contoh : Yamaha motor& Yamaha jacket untuk para pengendara motor, Harley Davidson motor  
    dan Harley Davidson bandana, produknya sama-sama untuk fungsi yang sama.

3. Line Brand
    contoh : Body-shop, WRP, Stradivarius, mereka terspesialisasi berdasarkan masing-masing  
    fungsinya, contoh : Body-shop memproduksi produk dengan fungsi kecantikan muka dan badan,  
    WRP dengan fungsi susu pelangsing, Stradivarius dengan fungsi penjual baju yang unik.

4. Umbrella brand
    contoh: I-Phone dan windows yang mempunyai parent brand beserta kode-kodenya, misalkan I-
    phone ada kodenya, I-phone 4s, 5s, juga windows 7 & windows 8

5. Shared Brand
    contoh : Line, Google yang memiliki penggabungan nama parent brand dengan product brand,  
    misalkan line play, line chat, juga google translate, google map.

6. Endorse Brand
    contohnya, Apple, Minute maid, apple selalu memiliki simbol buah apel pada setiap produknya,
    dan pulpy (product dari minute maid) yang memiliki tulisan minute maid di dekat tulisan pulpy

Sekian pembahasan dari saya kali ini.

Brand Architecture Insight

Arsitek dalam bahasa sehari-hari diartikan sebagai perancang sebuah bangunan. Bagaimana hal ini dapat dikaitkan dengan menejemen merek? Menejemen merek juga mengenal istilah Brand Architecture yaitu strategi pembuatan brand, biasanya terkait dengan peluncuran brand baru atau pengembangan dari brand yang sudah ada beserta hubungan-hubungannya.

Fungsi brand architecture adalah mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk yang diluncurkan perusahaan.  Perusahaan melakukan beberapa strategi dalam peluncuran produknya, berikut ini adalah penjelasannya :

1. Product Brand
    Kita sebagai pemilik brand kasih nama yang berbeda beda pada produknya dengan positioning  
    yang spesifik (unik). Ada manfaat yang didapat oleh perusahaan apabila meluncurkan produk
    dengan strategi product brand, yaitu saat "image" perusahaan hancur, maka tidak akan
    mempengaruhi produk lainnya.Kelemahannya yaitu perlu cost marketing yang besar.

2. Ranges Brand
    Satu brand name digunakan oleh banyak produk dengan category berbeda, tetapi tetap mengacu  
    pada satu positioning dan saling terkait. Kelebihannya yaitu mudah dalam pembuatan brand
    buliding, manajemennya mudah, dan memperkuat brand value

3. Line Brand
    Satu brand name digunakan oleh beberapa produk yang masih dalam satu lini produk.  
    Kelebihannya yaitu sangat mudah mengkomunikasikan brand, kekurangannya adalah untuk
    keberlanjutan dari sebuah produk, produk harus memiliki positioning yang hampir mirip.

4. Umbrella Brand
    Sebuah brand mengenakan Parent Brand, biasanya yang membedakan adalah kode produk,
    Kelebihannya konsumen jadi tahu beberapa jenis dari produk yang diluncurkan perusahaan,
    kelemahannya, jikalau satu brand rusak maka mempengaruhi brand lain.

5. Shared Brand
    Brand name terdiri dari penggabungan antara parent brand dengan product brand. Kelebihannya,
    orang mengetahui product line atau cabang produk dari parent brand, kelemahannya adalah jikalau
    image hancur mempengaruhi image parent brandnya.

6. Endorse Brand
   Parent Brand selalu disertakan dalam seluruh visual produk-produk. Kelebihannya adalah produk
   mendapatkan kepercayaan dari konsumen yang disebabkan karena logo parent brand atau tulisan
   berada dekat dengan brand yang baru, jadi mudah dikenali.

Market Research & Customer

Kita tahu bahwa tujuan rebranding itu adalah membangun kembali brand, apabila terjadi ketidaksesuaian antara persepsi yang dibangun oleh perusahaan dalam sebuah produk, dengan persepsi yang diharapkan. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah dari manakah kita tahu bahwa persepsi konsumen itu berbeda?

Kita dapat melihat persepsi dari consumen review, tentu saja datanya dari konsumen yang sudah membeli produk perusahaan kita. Dari hasil research tersebut, kita dapat melakukan proses STP (Segmenting, Targeting, Positioning). Kita dapat mengelompokkan konsumen kita ke dalam beberapa segmen, setelah mengklasifikasi, kita tentukan konsumen siapa yang akan kita sasar (targeting). Setelah kita tahu siapa saja konsumen kita maka kita menentukan positioning produk perusahaan. Positioning ini penting karena mencakup bagaimana perusahaan menanamkan persepsi di benak konsumen.

Sebagai contoh apabila perusahaan mempositioningkan diri sebagai penghasil produk yang punya superior value, maka perusahaan harus mampu menjelaskan benefit apa yang berguna bagi konsumen, dan tentunya harus lebih besar dibandingkan dengan cost atau biaya yang konsumen keluarkan hanya untuk membeli produk perusahaan. 

Proses STP yang tepat dapat memicu penjualan yang lebih tinggi lagi. Sales dapat dipicu apabila konsumen sudah dibuat nyaman dulu. Konsumen didorong oleh dua faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian mereka yaitu faktor rational dan irrational. 

Faktor rational dari keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh marketing mix (product, place, promotion, price), biasanya ini merupakan pilihan sehari-hari dari konsumen. Faktor berikutnya adalah faktor irrational, hal ini terkait dengan alam bawah sadar atau kebutuhan psikologi konsumen, dan faktor tersebut dipengaruhi oleh brand management, biasanya produk asuransi merupakan contoh kebutuhan irrational dari konsumen. Sekian