Kamis, 26 Februari 2015

Brand Association

Sebuah brand yang mempunyai value tinggi ditambah dengan brand equity yang kuat, bisa menciptakan shortcut, dan ketika sebuah brand sudah merupakan sebuah shortcut maka dapat menciptakan sales sustainable sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan yaitu BEP, Profitable, Growth. Kali ini saya akan membahas mengenai Brand Association.

Brand Association (simbol tertentu yang dikaitkan dengan brand) sebagai contoh ketika menyebutkan kijang, maka jika brand associationnya kuat maka orang akan menyebutkan bahwa kijang itu adalah merek mobil bukan hewan, sebuah brand association dibangun dengan personality association, sebagai contoh pengguna jaguar diasosiasikan dengan cowok mapan ataupun bos.


Sebuah brand yang hebat dapat menciptakan brand association sehingga ketika disebutkan sebuah simbol, tidak ada makna ganda di persepsi semua orang.Brand Association ini dibangun bertahun-tahun, bisa melalui promosi maupun periklanan. Terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan cara membangun 
1. Customer--> yang berusaha untuk dibentuk persepsinya agar tidak menimbulkan makna ganda ketika disebutkan sebuah kata.
2. Iklan-->iklan yang dinilai efektif yaitu iklan dari media televisi
3. WOM--> dengan word of mouth yang seeing diucapkan, misalkan mengucapkan apple(laptop), orang jaman semarang ketika disebutkan apple akan berpikiran bukan lagi buah tapi produk apple
3. Harga yang terbentuk--> semakin terkenal atau bagus personality associationnya, semakin mahal brand tersebut, contoh: mobil jaguar untuk bos
4. Kualitas produk--> jika menyebutkan produk samsung, kebanyakan akan lebih percaya kualitas produk samsung dibanding produk nokia

Ada 2 kemungkinan persepsi dari konsumen, yaitu brand association positif dan brand association negatif. Brand association yang negatif merupakan hasil dari ketidakpuasan konsumen dalam memakai produk perusahaan. Bisa dilihat dari niat rekomendasi yang buruk ataupun tidak mau menganjurkan produk perusahaan kepada teman temannya.

Perusahaan harus pintar-pintar mampu membuktikan bahwa brand yang mereka tawarkan memiliki fitur fitur yang dapat memuaskan needs and want dari konsumen. Apabila perusahaan mampu membuktikan produknya superior dan dapat memenuhi needs dari konsumen, maka konsumen akan memiliki kesan yang positif terhadap brand. Brand Association yang positif membuat sebuah perusahan mendapatkan nama baik dan berhasil bersaing dengan kompetitornya.



Rabu, 25 Februari 2015

Brand Awareness

David Aaker mengatakan bahwa Brand Awareness adalah kemampuan dari pelanggan potensial untuk mengenali atau mengingat bahwa suatu merek termasuk dalam kategori produk tertentu. Oleh karena itu, Brand Awareness merupakan hal yang paling dasar dalam Brand Equity. Awareness atau kesadaran terutama dalam hal produk bisa kita lihat dari kesanggupan seseorang dalam mengenali ciri ciri dari merek suatu brand. Terdapat beberapa tahap dalam proses brand awareness. 

Dari tahap yang terendah sampai yang paling tinggi.

Brand Awareness:
1. Unaware of Brand --> Terjadi ketika seseorang tidak mengetahui atau kurang informasi apapun         
                                         mengenai merek sebuah brand.
2. Brand Recognition --> Tahap ini merupakan tahapan dimana seseorang hanya tahu sedikit  
                                         mengenai suatu brand.
3. Brand Recall           --> Ketika seseorang mulai tahu sebuah brand ketika diingatkan dengan suatu  
                                          kejadian atau peristiwa tertentu 
4. Top of mind            --> Ketika sebuah brand sudah benar benar melekat dalam benak seseorang dan 
                                        seseorang tahu percis tentang segala sesuatunya tentang sebuah brand seperti  
                                         iklannya, ciri-cirinya,dan brand ini akan menjadi pilihan utama dalam 
                                         membeli sebuah produk.
Sebagai contoh ketika diperlihatkan iklan Donna dan Darius Sinatria mempromosikan sebuah brand  yang di blur mereknya, bagi orang yang unaware of brand, mereka bahkan belum pernah melihat iklan Donna dan Darius Sinatria yang mempromosikan sebuah brand, berbeda dengan tahap brand recognition, yaitu saat orang tahu bahwa Donna-Darius mempromosikan sebuah minuman, tapi mereka tidak begitu ingat minuman jenis apa, saat orang tahu bahwa Donna-Darius mempromosikan minuman yang berjenis minuman sari buah kemasan berinitial "B" mereka mulai ingat, itulah yang disebut dengan brand recall. Terakhir mereka mampu menyebutkan bahwa minuman sari buah tersebut bernama "Buavita", saat itulah Buavita telah menjadi top of mind di benak orang tersebut.

                                                                             SEKIAN

Fondasi Brand Equity

Topik Kuliah saya minggu ini adalah tentang Brand Equity, pertamanya sih saya mikir kalo Brand Equity itu adalah modal dasar atau hal-hal yang harus dimiliki / harus ada dalam sebuah merek. Setelahnya saya dijelaskan bahwa Brand Equity adalah sekumpulan asset dan liabilities yang berhubungan dengan merek yang dapat menambah/mengurangi nilai produk/pelayanan perusahaan. Jadi intinya, sebuah perusahaan yang hebat harus mampu membuat merek produk yang dapat menambah "nilai" si produk tersebut.

Karena sebelumnya saya telah memposting tulisan "Brand Equity Part 1", maka saya akan melewat bagian komponen apa saja yang ada di brand equity, yang akan saya bahas kali ini adalah tujuan atau manfaat Brand Equity bagi konsumen dan juga bagi perusahaan.

Manfaat Brand Equity bagi konsumen:
1. Interpretation/processing the information, disini artinya adalah konsumen bias memilih-milih informasi apa saja yang berkaitan dengan merek tersebut, dan setelah menemukannya maka konsumen akan memiliki persepsi, contoh: Air Asia dengan visinya "now everyone can fly", setelah melihat informasi/ visi tersebut maka konsumen akan mempersepsikan bahwa Air Asia merupakan maskapai penerbangan termurah.
2. Confidence in the purchase decision: hal ini terkait dengan keyakinan atau kepercayaan diri seseorang ketika membeli sebuah produk, contohnya ketika kita beli Samsung,kita sudah lebih yakin bahwa merek tersebut lebih bagus fiturnya dibanding Sony Ericsson.
3. Use Satisfaction, artinya adalah kepuasan pelanggan dalam memakai produk yang sudah diciptakan perusahaan. contohnya : beli i-phone dan dapat berfungsi dengan baik.

Manfaat Brand Equity bagi perusahaan:
1. Efficiency & Effectiveness of Marketing programs (kita bisa tahu sejauh mana program-program marketing di perusahaan berjalan dengan baik)
2. Brand loyalty ( biasanya diukur dengan niat rekomendasi ataupun niat beli ulang yang tinggi)
3. Prices/Margins (apabila perusahaan mampu membangun brand equity, maka perusahaan dapat menambah value produk yang pada akhirnya dapat memicu kenaikan harga produk, sehingga margins keseluruhan naik)
4. Brand Extension ( perusahaan bisa memuat produk baru hingga terkenal)
5. Trade Leverage(yang dimaksudkan disini adalah bargaining power untuk mengembangkan bisnis)
6. Competitive Advantage(Keunggulan/ kelebihan bersaing yang unik sehingga dapat mengalahkan kompetitor.

Intinya adalah Brand Equity sangat penting dibangun oleh perusahaan, karena bukan hanya demi meningkatkan penjualan, akan tetapi membentuk persepsi di benak konsumen yang kuat.

Jumat, 20 Februari 2015

Brand shortcut

Ada 2 hal yang diincar dalam marketing,  yaitu membangun merek dan mencari profit. Membangun merek itu penting di tahap awal product life cycle(introduction, development,maturity, decline) yaitu pada tahap introduction. Ketika sebuah produk sudah dibangun mereknya maka produk tersebut dapat berkembang dan akhirnya mencapai umur ekonomisnya.

Membangun merek juga bisa merupakan shortcut dalam brand. "How we make a shortcut?"
Kita bisa membuat shortcat dengan cara 3 hal yaitu dengan membuat brand Terkenal--> dengan menggunakan iklan ataupun media lainnya untuk membuat produk kita dikenal orang, apabila brand tersebut sudah terkenal maka yang harus kita lakukan adalah menanamkan positioning atau persepsi tentang brand kita di benak konsumen, setelah semuanya tertanam maka kita dapat melakuan experience yaitu dengan membiarkan konsumen kita merasakan pengalaman-pengalaman yang berbeda dari pemakain produk kita.

Shortcut brand yang sudah tepat dapat membuat konsumen lebih memilih brand kita. Niat beli konsumen yang terus menerus dapat menghasilkan profit yang besar bagi perusahaan, dan pada akhirnya menguntungkan perusahaan. Setelah membangun sebuah brand yang kuat perusahaan perlu melakukan 3 tahap bisnis yaiut:
1. identification--> menganalisis brand mana yang cocok bagi segment pasar tertentu
2. brand development--> pengembangan produk setelah perusahaan melakukan positioning
3. communication--> menyampaikan pesan kepada konsumen, biasanya berupa janji yang diberikan perusahaan dan ingin dipersepsikan oleh perusahaan di dalam benak konsumen.

Positioning Competition

Dalam bahasan sebelumnya tentang positioning, maka kita dapat melihat bahwa positioning adalah segala hal yang ingin ditanamkan  di benak konsumen, dalam istilah biasanya positioning ini adalah hal yang perusahaan janjikan pada konsumen yang harus ditepati melalui bukti buktinya.

Berikut ini adalah faktor yang harus dilihat dalam persaingan positioning produk:

Customerà harus mengetahui need and wants dari  
    konsumen
Company  à perusahaan dapat melakukan beberapa hal
       yaitu:
Segmentingà melihat pangsa pasar mana yang pas,
        membagi pasar ke dalam beberapa kategori
Targetingà Konsumen mana yang ingin dijadikan sasaran : anak muda, dewasa, lanjut usia, pria atau wanita
Competitioràlihat keunggulan dan kelemahan dari
        competitor lalu mengantisipasnya dengan    
        competitive advantage perusahaan
Changes   à   perubahan kondisi pasar maupun konsumen


Perusahaan juga harus melakukan Marketing mix yaitu product, place, promotion,price untuk hasil yang lebih maksimal.

Kamis, 19 Februari 2015

Positioning (Experience)

Saat pertama kali melihat iklan Air Asia di tv, banyak orang bingung, "Kok bisa yah?" Kenapa? Karena harganya itu sangat murah banget. Bisa dilihat dari "motto" mereka yaitu Everyone Can Fly Air asia berusaha mempositioningkan dirinya sebagai penerbangan yang paling murah. Cara dia membuktikan positioningnya yaitu dengan menjual tiket yang relatif lebih murah dari yang lain.

Tidak hanya unggul dalam sisi harga dan jasa penerbangan, Air Asia pun menjual produk berupa makanan, suvenir Air Asia, dan "Kursi" bagi yang ingin duduk di posisi posisi tertentu. Sistem penjualan secara Online Marketing Air Asia dipercaya merupakan sistem penjualan yang efektif dan efisien karena tidak membutuhkan banyak sistem operasi yang sulit.

Tampilan warna "Merah" yang sangat eye catching meskipun dilihat dari jauh yang menarik perhatian mata orang juga merupakan salah satu ciri khas dari maskapai penerbangan murah ini. 

Kembali lagi tentang positioning khususnya di experience. Dulu orang membeli produk karena alasan sesuai dengan seleranya, atau lagi butuh banget, atau karena unik alias beda dari yang lain, atau karena prestige / keren. Dilihat dari semuanya itu, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa orang membeli produk karena ada faktor dorangan dari melihat orang lain atau denger dari orang yang pernah merasakan atau mengkonsumsi produk/jasa tersebut.

Untuk itu, mendengar-melihat-merasakan bisa dikatakan sebagai experience atau pengalaman dari orang yang pernah memakai ataupun mengonsumsi produk tersebut. Di jaman sekarang experience tersebut harus dilakukan demi membuat konsumen merasa nyaman sehingga mereka terdorong untuk membeli suatu produk/ jasa yang diinginkan. 

Sebuah proses experience dapat membuat konsumen mencoba produk kita (trial), dan pada tahap setelah trial product, perlu ditanamkan positioning dari suatu perusahaan di benak konsumen, agar mendorong proses trial product tersebut menjadi niat beli konsumen selanjutnya. Positioning perusahaan atau "janji" tersebut haruslah "ditepati" dengan bukti-bukti dari perusahaan itu, sebagai contoh tadi Air Asia yang mempositioningkan dirinya sebagai maskapai pernerbangan termurah, dengan menjual tiket pesawat yang relative lebih murah dari para kompetitiornya. Sekian.

Sabtu, 14 Februari 2015

Product Positioning

Sebelumnya saya telah membahas mengenai positioning, hari ini saya membahas tentang product positioning yang sangat penting dalam segmentasi pasar, karena positioning itu sendiri ditujukan untuk melayani target konsumen tertentu. Suksesnya positioning bisa dilihat ketika produk berhasil terlihat mencolok atau berbeda dengan kompetitor di mata konsumen. Ada beberapa cara yang diajarkan oleh Kotler terkait denga positioning, yaitu:

1. Positioning atribut--> menonjolkan atribut atau fitur fitur yang unggul dari pesaing, misalkan saja samsung yang berhasil membuat smartphone dengan layar besar, berbeda dengan iphone yang layarnya kecil, atribut produk juga dapat berupa perbedaan ukuran, ketebalan, spesifikasi, dan lain-lain
2. Positioning manfaat--> perusahaan menonjolkan manfaat produknya yang berbeda satu dengan yang lainnya, contohnya pasta gigi close up yang lebih menawarkan produknya sebagai pasta gigi yang dapat membuat nafas segar, sedangkan pasta gigi sensodine menonjolkan manfaat produknya sebagai pasta gigi untuk mengatasi gigi sensitif yang mudah ngilu.
3. Positioning penggunaan -->nilai-nilai penggunaan yang mudah, sebagai contoh ace hardware yang menawarkan produk homeware yang unik, dimana konsumen tidak perlu lagi mencari peralatan rumah tangga di segala tempat, ace hardware menawarkan semua homeware di satu tempat (toko) saja.
4.Positioning pemakai--> memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sekelompok orang, misalnya saja motor harleydavidson yang terlihat memposisikan produknya bagi brotherhood dan komunitas pecinta motor gede
5.Positioning pesaing-->merek perusahaan lebih ditonjolkan daripada produk pesaing, misalkan contohnya adalah force magic dengan hit yang selalu mengunggulkan masing masing produknya dan membeberkan kejelekan produk lainnya (racun mengendap di bantal, tidak aman)
6.Positioning kategori produk--> pemimpin dari segala kategori produk, contohnya adalah Aqua yang tetap memposisikan diri melalui iklan sebagai kategori produk dan tidak mau diposisikan sebagai produk umum di masyarakat.
7. Positioning harga atau kualitas-->menawarkan nilai terbaik, sebagai contohnya adalah teh pucuk harum yang menawarkan harga yang setengah lebih murah daripada frestea dengan harga 2x lebih murah.

Perusahaan harus memilih cara positioning yang terbaik bagi usahanya, selain itu diperlukan juga kondisi pasar yang ideal untuk mendukung tumbuhnya perusahaan ke arah yang lebih baik. Sekian.
 

Positioning

Positioning secara sederhana dapat diartikan sebagai "Pencitraan" suatu brand di benak konsumen. Positioning ini merupakan proses kelanjutan yang tak kalah pentingnya dari branding. Karena itu, butuh sekali suatu "Janji" perusahaan yang harus ditepati, agar konsumen percaya akan produk tersebut.

Sebagai contoh misalkan supermarket Hero yang positioningnya adalah menjadi supermarket premium di Indonesia. Untuk "Janji" yang sudah dibuat tersebut, maka Hero membuktikannya dengan cara memenuhi kebutuhan konsumen tingkat atas dengan menyediakan barang-barang impor yang jauh lebih banyak daripada supermarket sejenis, kemudian dengan dekorasi desain interior yang mewah, serta pencahayaan yang memakai lampu kuning agar menimbulkan pesan mewah bukan dengan lampu putih yang terang seperti di pasar. Seperti itulah contoh dari positioning yang tepat

Cara agar sebuah positioning itu kuat adalah dengan melakukan diferensiasi baik dalam hal teknologi, harga, maupun lainnya yang berbeda dari pesaingnya. Selain itu terdapat hal penting dalam melakukan positioning yaitu :


1. menentukan target pasar dan saingannya
2. menanyakan persepsi konsumen tentang produk kita dan pesaing kita
3.mengukur seberapa besar pasar yang dimasuki pesaing

apabila kita dapat melakukan ketiganya dengan benar maka kita akan dapat membentuk sebuah positioning yang kuat. Tentu sajah brand yang kuat harus didukung oleh kemampuan positioning yang andal. Oleh karena itu perusahaan harus pintar pintar dalam memilih pasar, target konsumen, dan cepat beradaptasi terhadap perubahan teknologi dan kesiapan konsumen saat ini.

Re-Branding

Buat anak ekonomi UNPAR, khususnya anak kos, pasti tahu deh beberapa warung nasi atau warteg yang siap diserbu di akhir bulan karna dompet udah kurusan. Di jalan bukit jarian ada salah satu warung yang cukup menjadi favorite di kalangan mahasiswa. Namanya warung "Pak Moess". Menu yang ditawarkan adalah mie instan, roti bakar, pisang keju, dan berbagai menu minuman. Kenapa ga jual yang lain? Pas kita tanya langsung ke Pak Moessnya ternyata dia sengaja jual yang instant instant gitu supaya ga lama dan ga ribet nyediainnya.

Ngomong-ngomong soal re-branding, apa itu re branding? dari asal katanya re berarti kembali sedangkan branding adalah proses penciptaan brand image. Jadi rebranding adalah suatu upaya atau usaha yang dilakukan oleh perusahaan atau lembaga untuk merubah total atau memperbaharui sebuah brand yang telah ada agar menjadi lebih baik, dengan tidak mengabaikan tujuan awal perusahaan, yaitu berorientasi profit. Dari contoh warung Pak Moess tadi, saya rasa dia perlu melakukan rebranding supaya dapat menarik pelanggan baru, sekaligus membuka cabang. Proses reranding yang dapat dilakukan yaitu :
a. Membuat logo unik (bukan hanya tulisan pak Moess
b. Mengubah nama menu dengan sebutan sebutan unik bukan hanya mie goreng atau roti bakar keju misalnya mengganti dengan nama "mie goreng" menjadi "Mie setan" untuk rasa pedas (MISALKANNNN). Merenovasi tempat dan memberikan suasana yang nyaman bagi konsumennya juga merupakan impian dari pak moess sendiri.

Selain hal tersebut, pak Moess juga ingin memperluas tempatnya sehingga dia bisa berjualan produk yang saya usulkan yaitu bakso atau pangsit. Memang re-branding itu penting karena dengan membuat brand kembali perusahaaan dapat dikenal oleh masyarakat dan shortcut agar konsumen membeli produknya. Akan tetapi perlu juga memperhatikan konteksnya. Ada usaha yang tidak perlu melakukan brand karena produknya sangat umum dan masyarakat tidak sensitif terhadap harga misalnya barang komoditas seperti garam, tebu, gula merah yang kurang efektif apabila kita melakukan re-branding

Rabu, 04 Februari 2015

Marketing Insight

Apabila kita sedang membicarakan tentang kegiatan marketing, maka ada beberapa tujuan utama dalam marketing yaitu profit, mencapai titik BEP (alias uda balik modal), dan juga menciptakan growth/sustainability (biar produknya berkembang dan perusahaan tetap ada) . Jadi bisa dikatakan tugas orang marketing itu adala menghasilkan profit & bep juga mengidentifikasi. “Apa yang harus diidentifikasi?”

Company   à perusahaan harus mampu menganalisis kebutuhan pasar saat ini          
                           dan membuat produk yang dapat  memenuhi kebutuhan tersebut
Change       à melihat situasi dan kondisi pasar, kebudayaan masyarakat sekitar
Customer   à target konsumen seperti apa yang akan dilayani perusahaan
Competitorà pesaing dalam industry yang sama dengan perusahaan kita

Selain itu, memperhatikan activity menjadi salah satu tugas seorang marketer,

Activity mencakup:
1.     Buat konsumen membeli (buy) àuntuk itu kita perlu lakukan akuisisi yaitu membuat orang pake produk kita
2.     Membeli lagi dan sering  (option)
3.     Membeli lebih banyak, biasanya disebut average purchase (more)
4.     Rekomendasi (recommendation) à niat nawarin produk ke temen, ukurannya loyalitas, biasanya berasal dari orang yang sudah pernah atau berpengalaman menggunakan produk tersebut.

Ada strategy dalam marketing, yaitu cross selling dan up selling. Cross selling yaitu menjual barang selain yang dibutuhkan misalkan ketika kita membeli karbol di toko kelontong, tapi selain karbol kita ditawari kain pel dan detergen yang lagi diskon. Satu lagi adalah up selling, menambah ukuran tapi BAYAR.
Contohnya ketika makan di restoran dari nasi regular ditawari dengan upsize nasi jumbo, maka seiring dengan pertambahan ukuran, bertambah juga lah harganya, ini yang sekarang biasanya disebut dengan strategi up selling.

Sekian pembahasan marketing kali ini.



Brand Equity part 2

Sebelumnya saya telah membahas mengenai brand equity. Sekarang saya akan lebih memfokuskan bahasan kali ini pada aspek apa sajah yang ada di dalam brand equity :
1.     Awareness     à muncul ketika seseorang sadar akan adanya brand  
tersebut terdiri dari beberapa tahap seperti ingat     sekilas   sampai top-of mind
2.     Knowledge    àsudah mengetahui segala sesuatunya tentang brand
3.     Associastion  àapabila seseorang menyebutkan “Kijang”, maka yang      
dipikirkannya adalah mobil bukan hewan, inilah yang    dinamakan brand Kijang memiliki asosiasi yang kuat di benak konsumen
4.     Perceived Qualityà karena barang yang berkualitas dapat menarik
konsumen dan membuat harganya mahal, untuk    itu diperlukan berbagai research agar kualitas produk bisa lebih ditingkatkan
5.     Loyaltyà pelanggan yang setia pada perusahaan kita akan membuat
sebuah barrier to entry untuk pesaing kita karena mereka lebih memilih produk kita, jadi loyalty adalah salah satu aspek dari brand equity (yang secara langsung dipengaruhi konsumen).


 kelima hal ini penting sekali untuk dibentuk oleh perusahaan.
contoh kasus :

Saat ditanya tentang kampus "UNPAR", mahasiswa dari bali tau bahwa UNPAR adalah universitas di bandung, ini namanya awareness. Ketika ditanya lebih lanjut dimana lokasinya dia bisa menyebutkan jalan Cimbuleuit maka itu disebut knowledge. Association terjadi apabila ketika menyebutkan UNPAR maka mahasiswa tersebut menyebutkan kalau UNPAR itu adalah universitas bukan sltp atau sma. Perceived quality terjadi apabila mahasiswa tersebut bilang kalau kuliah di UNPAR, lulusannya cepat bekerja, pintar, dan berwawasan luas. Tahap akhir adalah loyalty yaitu ketika ada mahasiswa bandung yang sudah kuliah di UNPAR merekomendasikan UNPAR kepada saudaranya yang baru lulus SMA. 

Apabila sebuah perusahaan dapat mewujudkan kelima aspek tersebut, maka perusahaan itu kemungkinan dapat menjadi perusahaan yang besar. Perusahaan tersebut tahu bahwa kelima aspek itu dapat ditanamkan melalui program marketing. Di posting berikutnya kita akan membahas mengenai kegiatan marketing. Sekian

Selasa, 03 Februari 2015

Brand Equity part 1

Okei hari ini kita akan membahas mengenai brand equity. Brand Equity sangat penting dalam membangun sebuah bisnis, karena hal tersebut merupakan nilai tambah dalam produk/jasa yang dipersepsikan oleh konsumen. Secara tidak langsung, brand equity dibangun oleh konsumen, oleh karena itu dibutuhkan kejelian perusahaan untuk melihat konsumen. Pada dasarnya, kekuatan dari suatu brand itu muncul ketika konsumen sudah membeli dan menggunakan produk berkali kali, dari sanalah konsumen mempersepsikan apakah produk tersebut bagus atau jelek . Tentu saja brand dengan nama yang sudah dikenal masyarakat akan dibeli daripada brand yang tidak terkenal. Brand yang sudah terkenal dapat menghasilkan penjualan yang lebih tinggi.
  • Brand equity munculnya dari respon konsumen yang berbeda, jika tidak ada perbedaan, maka kompetisi produk didasarkan hanya pada harga.
  • Perbedaan respon dari konsumen tersebut adalah hasil dari brand knowledge (pikiran, perasaan,gambaran, pengalaman, kepercayaan terhadap suatu produk). Brand harus kuat dan punya asosiasi unik.
  • Brand Equity dicerminkan dari persepsi, pilihan, dan tingkah laku dari marketing sebuah brand. Brand yang lebih kuat menghasilkan penghasilan yang lebih besar.


          Terdapat 5 elemen dalam brand equity yaitu awareness, knowledge, asosiasi, perceived quality, loyalty. Perusahaan harus bisa sampai tahap loyalty agar produknya tetap berada di pasaran. Awalnya perusahaan dapat membangun awareness konsumen dengan iklan, misalkan saja : AQUA, produk terkenal yang tetap saja mengiklankan kembali produknya. Hal ini dilakukan agar menjadikan produknya tetap menjadi category brand dan bukannya generic brand. Aqua mencegah produknya menjadi generic brand (brand umum), misalkan semua orang membeli air mineral dengan menyebutkan " Saya beli Aqua", bisa jadi yang diberikan adalah "Vit". Hal ini sering terjadi karena merek tersebut sudah sangat terkenal dan menjadi umum. Untuk itu strategi periklanan yang dilakukan Aqua bukan saja agar menjadikan brandnya masih category product, tetapi juga membangun knowledge dari masyarakat. Untuk pembahasan mengenai 5 elemen brand equity akan saya bahas di blog selanjutnya. Sekian.