Minggu, 03 Mei 2015

Newbie Brand

Di pelajaran kewirus dan skb, saya baru menyadari betapa sulitnya ide-ide bisnis saya terealisasi. Terkadang ide-ide tersebut hanya bertahan sebentar dan tidak layak bisnisnya. Ketika saya berusaha menggabungkan ilmu manajemen yang sudah saya dapatkan, maka saya dapat beberapa titik cerah tentang bagaimana membangun sebuah brand baru.

Semuanya berawal dari ide, setelahnya maka ada 3 hal yang harus memperhatikan apabila kita tidak memiliki cukup modal untuk membuka bisnis brand baru yaitu:

1. Fokus pada produk
    Kita harus melakukan riset pasar terlebih dahulu untuk mengetahui ap asaja keinginan konsumen.
    Untuk menghemat biaya, kita bisa menggeser metode riset pasar yang konvensional menjadi
    digital yaitu dengan menggunakan google trend, kita bisa memasukan key words sehingga kita
    tahu tingkat popularitas kata kunci tersebt dan perkiraan pertumbuhan atau penurunannya di masa
    mendatang, dengan search engine juga kita dapat melihat tingkat persaingan produk kita dengan
    produk pesaing

2. Temukan amplifier
    Sebuah brand hanya bisa terkenal apabila ada beberapa kelompok orang yang mau
    mempromosikan bran tersebut kepada orang lain. Hal ini berguna untuk mengenalkan produk kita
    kepada yang lainnya karena menurut penelitian, rekomendasi atau anjuran dari teman sangat lebih
    dipercaya oleh konsumen dibandingan dengan rekomendasi spg.  Selain itu media sosial sangat
    mempengaruhi keputusan pembelian seseorang, melalui media sosial juga perusahaan dapat
    mencari informasi misalkan voting tentang rasa ayam maa yang paling mereka suka, apakah yang
    red hot chicken atau crispy chicken. Oleh karenanya, kita bisa memanfaatkan kesempatan ini,
    misalkan dengan promosi kalau ikut voting, 200 orang pertama dapat ayam KFC  red hot chicken

3. Akun media sosial dan link
    Facebook/ twitter maupun media sosial bisa menunjukan keunikan produk kita, mungkin kita bisa
    memberikan link ke sebuah  website yang langsung terhubung dengan form pembelian sehingga
    memudahkan akses bagi konsumen online untuk membelinya langsung.

Ketiga hal tersebut merupakan cara yang bisa ditempuh apabila kita adalah pebisnis yang ingin memulai bisnis baru tetapi tidak memiliki modal yang cukup banyak, jadi kita bisa menggunakan search engine juga media sosial sebagai ajang promosi untuk menarik konsumen.

Marketing Strategy

Ketika saya pulang berbelanja di yogya ciumbeuleuit saya melihat ada gerobak ayam sabana yang sedang diantri oleh mahasiswa UNPAR, awalnya saya berpikir bahwa bisnis seperti itu hanya bertahan sebentar dan kurang laku, saya pun pulang. Saya baru menyadari bahwa di pasirluyu juga ternyata ada gerobak yang menjual ayam sabana, dan ketika itu saya mulai berpikir bahwa usaha kecil tersebut saja memiliki franchise yang mungkin lebih dari 2 alias yang saya liat sekarang-sekarang. Terkait dengan hal tersebut, ada beberapa strategi dalam marketing yang memungkinkan para pengusaha untuk memilih alternatif mana yang cocok untuk mengembangkan bisnisnya, berikut adalah beberapa strategi tersebut. 

Marketing Strategi

1. Strategi pengenalan pasar : perusahaan harus memutuskan target pasar mana yang ingin dimasuki,   
    bisa memilih niche (full customised, sesuai keinginan konsumen, lebih detail) atau memilih pasar 
    yang lebih besar mass (standarisasi produk, semua konsumen sama)


2. Strategi pertumbuhan pasar
   - Segment--> perusahaan harus dapat membagi target konsumennya
   - Expansion--> Sudah mulai ada pertumbuhan dan siap buka cabang baru, contohnya adalah   
     McD&KFC

 
3. Strategi kesiapan pasar
    Saat perusahaan sudah mulai menunjukan pertumbuhan sales yang sangat tajam, perusahaan 
    dihadapkan pada beberapa pilihan, yaitu dengan menambah investasi modal untuk memperbesar 
    perusahaan atau berinvestasi di perusahaan lain yang bisa menguntungkan, misalkan punya 
    restauran kemudian menjual franchise restaurant kepada orang lain.


4. Strategi penurunan pasar
    Dalam tahap ini, tidakada pertumbuhan sales lagi tapi mulai mengalami penurunan sales yang  
    cukup tajam, perusahaan bisa menggunakan iklan sebagai alternatif untuk meningkatkan kembali 
    pejualan yang sudah menurun atau dengan melakukan research dan development kepada produk 
    yang ingin lebih berkembang lagi, misalkan blackberry yang sudah mengalami penurunan, bisa 
    mengiklankan tipe baru yang memiliki fitur yang hampir sama dengan samsung

Marketing through Advertising

Ketika saya melihat youtube, dan menggerakan mata saya ke arah kanan ada seekor panda besar yang menarik perhatian saya, dan yang ternyata iklan ini sempat membuat saya penasaran pada awalnya karena ada panda yang mengamuk kalau ada orang yang menolak produknya. Di akhir panda itu menaruh box keju merek "Panda Cheese" di meja,di akhir iklan ada moto yaitu "Never say no to Panda", dari iklan tersebut akhirnya saya bisa menarik sebuah pesan yaitu untuk "Membeli Panda Cheese".

Kita tahu bahwa iklan juga merupakan salah satu bentuk usaha marketing untuk memperkenalkan produk, yang nantinya dapat membangkitkan awareness lalu memicu daya beli konsumen. Berikut ini adalah jenis-jenis iklan berdasarkan pesan yang ingin disampaikan

1. Attention
    Pada tahapan ini, iklan yang ditampilkan dengan pengulangan nama brand berkali-kali, misalkan
    adalah permen mintz yang mengulang kalimat " Ini pensil ini permen mintz, daripada gigit pensil  
    mending gigit permen mintz"--> memang secara logika kalimat ini gag ada nyambung-
    nyambungnya, jadi hal yang paling dipentingkan oleh iklan ini adalah membangun "Awareness"
    konsumen dalam mengingat nama brandnya "Permen Mintz"


2. Comprehension
    Iklan yang memiliki comprehension mendalam ciri-cirinya adalah konsumen dapat mengerti
    produk apa yang ditawarkan oleh iklan tersebut dan ada pesan yang ditampilkan berulang-ulang
    dengan tujuan yang sama dengan attention, misalnya : iklan minuman buavita, konsumen dapat
    mengerti jenis minuman yang ditawarkan oleh buavita (sari buah).

3. Interest
    Iklan yang mempunyai interest adalah sebuah iklan yang unik dan menawarkan informasi yang
    baru, sebagai contoh iklan ponds white beauty yang selain menawarkan produk juga menawarkan
    informasi seperti krim pemutih sekaligus penghilang flek-flek hitam di wajah.

4. Desire
    Pada tahap ini iklan yang ditampilkan memiliki relevansi dengan produknya dan dapat dipercaya dengan bukti-bukti, contoh: iklan garnier dengan penggaris yang mengukur kecerahan kulit apabila dipakai dalam 2 minggu

5. Action
    Iklan ini paling banyak dicari oleh para marketer karena iklan ini berusaha membujuk konsumen
    agar mau membeli produk tertentu, misalnya : Apartemen yang kalau tidak beli sekarang harga
    naik keesokan harinya

Intinya adalah, perusahaan harus menentukan target pasarnya dan pesan apa yang ingin disampaikan, apabila sudah jelas, maka bisa memilih jenis jenis iklan yang ingin ditawarkan kepada konsumen.

Jumat, 24 April 2015

Digital Marketing

Di jaman yang serba instant, kini perkembangan dunia maya sudah menjamur dimana-mana, dan efeknya sudah sampai ke manajemen pemasaran. Di artikel sebelumnya kita telah membahas mengenai konsep 4p yang dipopulerkan Kotler, berikutnya saya akan membahas teori yang sangat relevan dengan kehidupan sekarang, yaitu konsep 4E yang dikemukakan oleh Ogilvy, sebagai berikut:


1. From Product to Experience
    Diluar produk atau jasa, jadi sekarang perusahaan berusaha memberikan konsumen sebuah kesan  
    atau pengalaman yang tak terlupakan dan berkesan.
   
    contoh : Belanja Online Tiket Pesawat dari Air Asia

2. From Price to Exchange
    Customer value dihubungkan dengan seberapa banyak perhatian yang bersedia konsumen  
    diberikan untuk produk atau jasa.

    contoh: twitter, kita dapat mendaftar gratis akan tetapi sebagai gantinya kita memberikan informasi  
    mengenai data diri kita kepada twitter.

3. From Promotion to Engagement
    Di jaman sekarang, perusahaan mempunyai kesempatan untuk memaksimalkan salah satu bentuk   
    bentuk komunikasi terikat atau engagement yaitu word-of-mouth yang dinilai sangat efektif.
    
    contoh : whatsapp, yang sangat efektif untuk membicarakan suatu hal 

4. From Place to everyplace
    Jaman sekarang, kita memiliki beberapa channel, tidak hanya menjual produk atau jasa kita tetapi    
    juga mengkomunikasikannya dengan konsumen kita

    contoh : Facebook, kita bisa berjualan online dan memasang iklannya di facebook, jadi tidak perlu   
                  membeli barang harus pergi ke toko dulu.

Dari berbagai Konsep 4p yang dikemukakan Ogilvy ini, maka terdapat beberapa konsep dari konvensional marketing yang berubah menjadi digital marketing, diantaranya adalah promotion, jaman sekarang promosi tidak hanya dilakukan di TV tetapi di facebook dan secara online. Selain itu place yang sudah kurang relevan, karena jaman sekarang orang belanja tidak harus datang ke toko, tetapi bisa belanja melalui online.  

Kamis, 23 April 2015

Conventional Marketing


Ketika saya belajar pemasaran, maka ada konsep yang sangat terkenal yaitu 4p, konsep ini diperkenalkan pada tahun 1960 oleh Jerome Mc Carthy yang dipopulerkan di buku Philip Kotler di tahun 1967, konsep 4p ini selanjutnya dikenal dengan marketing mix concept. Beberapa elemen dari konsep ini masih ada yang relevan. Apa saja elemen dari 4p ini, berikut penjelasannya:

1. Product --> penawaran utama dari perusahaan, yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan    
                        tertentu, dan harus lebih superior dengan kompetitor 
    contoh : produk handphone untuk keperluan komunikasi


2. Price --> seberapa banyak biaya dari produk  yang bersedia dibayar oleh konsumen, biasanya harga           
                   digunakan sebagai indikasi dari kualitas 
    contoh : harga cincin berlian frank n co 11.000.000


3. Promotion--> digunakan untuk menghasilkan keseimbangan, antara persepsi konsumen dan atribut   
                           brand dari perusahaan 
    contoh : promosi kompor kuche oleh staf promotion girl


4. Place --> merupakan bagian dari penciptaan value untuk konsumen, biasanya barang dibeli di toko,   
                   selain melalui online



Keempat konsep ini merupakan dasar yang mempengaruhi strategi marketing perusahaan. Beberapa konsep yang masih relevan di jama sekarang adalah product dan price, mengapa? Konsumen masih memilah-milah product yang terbagus dan paling berkualitas, sedangkan mengenyampingkan produk yang tidak berkualitas. Harga juga masih menjadi sebuah patokan dalam membeli barang, sedangkan kedua konsep lainnya yaitu promotion dan place sudah mulai tidak relevan dengan jaman sekarang. Sehingga muncullah konsep marketing baru dalam dunia digital marketing yang akan dibahas di posting berikutnya. Sekian.

Cross Selling Marketing

Hari Kamis kemarin, saya ke Mcd yang lokasinya di Istana Plaza. Saya memesan 1 paket panas special. Setelah saya memesan, kasirnya selalu nanya  "mau tambah french friesnya?burgernya? paket lainnya?", belum selesai sampai situ, kadang juga ditanya "kita juga ada promo, gratis Cd kalo beli sama paket ini", yah, pada akhirnya memang saya jawab "Ngga itu ajah".

Apa yang dilakukan Mcd tersebut adalah merupakan contoh cross selling marketing , biasanya hal ini dilakukan untuk meningkatkan penjualan barang yang kurang laku. Bagaimana karakteristik produk yang bisa ditawarkan agar bisa membuat cross selling marketing?

1. Produk yang masih berada dalam 1 lini produk
    misalkan saat kita ke salon, tujuannya awalnya hanya ingin creambath, tapi ketika saat creambath,  
    kita ditawari menicure-pedicure atau masker, jelas terlihat disini bahwa dalam kategori "perawatan
    kecantikan", creambath, menicure-pedicure, masker masih dalam satu lini.

2. Produk yang merupakan pelengkap
    Ketika membeli handphone, para sales man dapat melakukan cross selling dengan menjual casing
    handphone , gantungan handphone, dan sticker-sticker handphone.

3. Promo bonus
    terkadang ada produk yang kurang laku, tetapi dibonuskan dengan pembelian produk utama ,  
    sebagai contoh misalkan setiap pembelian detergen gratis piring cantik.

4. Barang yang kurang laku
    Biasanya barang yang kurang laku ikut dijual dengan promo diskon, sebagai contoh: mainan  
    plastik sering dijual di dekat kasir

Cross- selling dapat meningkatkan penjualan, selain meningkatkan penjualan barang yang kurang laku, cross-selling juga dapat meningkatkan tambahan penghasilan bagi perusahaan, untuk itu para sales promotion harus pintar-pintar dalam menawarkan produk-produk tersebut agar dapat meningkatkan produk lainnya.

Sabtu, 18 April 2015

Marketing Diversification Strategy

Ketika saya ke HERO TSM , saya melihat bahwa layout supermarketnya itu sebenernya bagus, harga memang relatif lebih mahal tetapi hanya 1 cabang di Bandung, dan hingga saat ini belum bangkrut- bangkrut. Saya heran dan bertanya-tanya sampai akhirnya saya mendapatkan petunjuk.
Ternyata HERO melakukan diversifikasi segmen usahanya, sebagai contohnya HERO memiliki berbagai unit bisnis sebagai berikut:
1.     Giant
Ketika HERO memasang harga yang mahal untuk premium consumer, maka Giant menetapkan target yang sangat berbeda, yaitu untuk konsumen golongan menengah kebawah. Oleh karena itu harga-harga di giant cenderung lebih murah. Warna kuning, display yang acak-acakan juga music dangdut sengaja ditampilkan untuk menarik minat konsumen menengah ke bawah.
2.     Starmart
Hampir terlihat mirip seperti HERO karena harga yang ditetapkan di supermarket ini cenderung harga premium. Starmart menetapkan sasaran pasarnya yaitu para penghuni apartemen yang cenderung enggan untuk keluar jauh hanya demi membeli barang kebutuhan sehari-hari. Target konsumennya ini sudah jelas karena Starmart selalu membuka cabangnya dekat dengan apartemen-apartemen
3.     Guardian
Toko yang menjual produk khusus perawatan badan dan kebersihan badan, juga obat-obatan yang berguna untuk kesehatan. Target konsumennya adalah orang-orang yang memang peduli akan kesehatan dan biasanya spg yang mampu menjelaskan manfaat dari obat-obat yang dijualnya.
4.     IKEA
Toko yang menjual perabotan rumah tangga yang unik. Harganya sesuai dengan kualitas produknya. Target konsumennya adalah pasangan suami-istri muda yang ingin membeli perabotan rumah tangga
  
Seperti contoh-contoh diatas, sebuah perusahaan bisa melakukan diversifikasi apabila ingin meraih pangsa pasar yang lebih besar dengan mentarget segmen yang berbeda-beda.
            Terdapat beberapa manfaat yang dilakukan perusahaan dalam melakukan diversifikasi usaha, diantaranya adalah:
1.     Menutup penjualan business unit lainnya yang tidak laku
2.     Meningkatkan pendapatan total yang didapat dari penggabungan seluruh business unit yang ada

3.     Keberagaman target konsumen sehingga tidak merusak image, apabila image salah satu usahanya sudah dipersepsikan mahal, seperti : Supermarket yang menjual produk sama yang lebih mahal