Minggu, 15 Maret 2015

Types of Brand Names

Pernahkan anda melihat brand names yang unik? atau bahkan lucu dan konyol?
Dalam dunia bisnis, para marketer bisa mencetuskan ide yang menjadi sumbangsih terhadap brand perusahaan. Nama yang unik maupun lucu dapat diingat oleh konsumen dengan mudah. Apa saja tipe-tipe dari brand names? Mari kita bahas lebih lanjut

Types of brand names

1.Initialism : Nama yang terdiri dari beberapa intisial
contoh : UNPAR --> Universitas Katolik Parahyangan
2. Descriptive : Nama yang menjelaskan keuntungan maupu fungsi dari produk
contoh : Scott vitamin C for optimal vitamin absorbtion
3.Alliteration and rhyme : nama yang lucu dan mudah diingat
contoh : Sour Sally
4. Evocative : Nama yang membangkitkan gambaran hidup
contoh : Amazon
5. Foreign word : kata dari bahasa lain
contoh ; Sonny Ericsoon
6. Founders' names : Menggunakan nama dari penemu
Contoh : warung Pak Moess
7. Geography: Brand yang dinamai landmarks atau daerah
Contoh : Apel Fuji


Banyak tipe -tipe nama dari brand yang digunakan perusahaan untuk mengidentifikasi produknya. Nama yang unik, singkat dan mampu diingat konsumen karena kemiripannya dengan suatu hal tertentu dapat membuat produk kita menjadi top of mind di benak konsumen. Perusahaan harus pintar-pintar memilih nama yang benar benar mencerminkan citra perusahaan secara langsung.

Brand Elements

Elemen merupakan suatu bagian yang penting dalam membentuk sebuah identitas. Perusahaan biasanya menggabungkan beberapa elemen untuk menciptakan sebuah brand. Selanjutnya saya akan membahas mengenai elemen-elemen apa saja yang terdapat dalam brand, pengertiannya, serta contoh agar mudah dipahami.

Brand element:
1. Name --> kata atau beberapa kata yang digunakan oleh perusahaan untuk membuat identitas dari
                    perusahaan, produk, atau jasa.
contoh: ZARA
2. Logo  --> sebuah simbol atau lambang yang visual digunakan untuk mengidentifikasi brand
contoh : logo buah apel pada macbook air
3. Tagline --> susunan beberapa kata atau frase yang digunakan untuk mencerminkan semangat  
                       brand (singkatan penuh makna)
contoh: tagline KFC --> Jagonya Ayam
4. Graphics --> Science of drawing
contoh : gambar daun teh pada teh pucuk harum
5. Shapes --> Bentuk atau wujud dari sebuah brand
contoh : Kemasan botol Pulpy Orange/ Kemasan kotak dari teh kotak
5. Colors : Warna, dalam konteks ini yang digunakan untuk membuat brand
contoh: Warna merah pada Coca-Cola
6. Scents: Aroma yang ada dalam sebuah produk
contoh: wangi Parfum Cherry Blossom dari Body Shop
7. Tastes : Selera
contoh : bumbu masakan padang berbeda dengan masakan sunda


Perusahaan dapat memilih satu maupun kombinasi antara beberapa elemen yang ada dalam sebuah produk. Tentunya pilihan-pilihan tersebut harus sesuai dengan identitas perusahaan, selain identitas bisa juga bergantung pada target konsumennya, sebagai contoh untuk perusahaan parfum bisa memperhatikan brand elemen berupa scents,logo dan name. Sedangkan perusahaan ready to drink juice bisa memilih colors, shapes, dan name. Tagline digunakan dalam promosi di media sosial.

Effective Branding

Banyak manfaat yang bisa kita dapatkan apabila perusahaan berhasil mencapai effective branding. Suatu brand yang sudah memeliki persepsi yang bagus di benak konsumen,bisa menghasilkan sales yang tinggi. "Bagaimana bisa?" Sebuah perusahaan yang brand nya sudah dikenal oleh masyarakat,dapat membuat sebuah produk lain yang dapat diasosiasikan dengan brand sebelumnya. Sebagai contoh ketika saya ke mall pvj, Bandung, ada toko baju namanya Mark&Spencer, saya baru tahu kalau toko dengan brand tersebut menjual berbagai snack dan berbagai gel untuk tubuh. Tentu saja bagi kebanyakan orang yang sudah tahu Mark&Spencer, jika ditawari membeli hand body maupun snacknya pasti merasa lebih percaya diri atau lebih yakin terhadap produk yang ditawarkan oleh Mark&Spencer ketimbang memilih snack maupun hand body di toko yang baru saja buka dan belum dikenal produk-produknya

Manfaat berikutnya adalah dengan melakukan effective branding maka kita berhasil menjadikan brand perusahaan kita menjadi 'top of mind' dari konsumen. Gunanya top of mind ini ada hubungannya dengan shortcut brand, apalagi shortcut ini dapat dilihat dari keputusan pembelian konsumen. Top of mind konsumen menjadikan produk kita sebagai pilihan utama dalam proses keputusan pembelian konsumen

Selanjutnya effective branding membuat konsumen lebih mengetahui informasi produk yang kita tawarkan, dalam tahapan ini, konsumen yang tergolong adopter/innovator dari brand mulai mempelajari berbagai hal mulai dari kegunaan produk bagi dirinya sendiri sampai bagaimana cara menggunakannya dan merawatnya.

Perusahaaan dapat mengetahui effective branding ini dari hasil research& development dari konsumen, misalkan survey yang dilakukan terhadap orang-orang yang membeli produk kita. Manfaat lainnya adalah dengan tercapainya effecttive branding maka untuk jangka panjang perusahaan tidak perlu mengeluarkan cost tinggi untuk membuat ataupun memperkenalkan produknya kembali. Sebaliknya perusahaan dapat memanfaatkan hal ini untuk mengembangkan produk lainnya dengan brand yang masih sama.

Jumat, 06 Maret 2015

Brand Strategy (Brand Personality)

Menurut Keller, Brand Personality merupakan karakteristik manusia yang dapat diatributkan pada suatu merek. Brand Personality biasanya dikaitkan dengan sifat-sifat yang ingin ditonjolkan kepada konsumen dari sebuah produk

Berikut ini merupakan kategory dari brand personality:
1. Sincerity yang terdiri dari down-to earth, honest, wholesome, cheerful
2. Excitement yang terdiri dari daring, spirited, imaginative, up to date
3. Competence yang terdiri dari reliable, intelligent, successful
4. Sophistication yang terdiri dari upper-class dan charming
5. Ruggedness yang terdiri dari outdoorsy dan tough

Sincerity merupakan ketulusan maupun kesungguhan, hal ini tampak ditonjolkan oleh produk "Indomie" yang berusaha menonjolkan "down-to earth" yang dalam konteks ini artinya semua orang dari kalangan manapun bisa makan indomie

Excitement dalam hal ini merupakan kegembiraan, tampak ditonjolkan dari produk smartphone yang selalu up to date yang bisa membuat orang gembira ketika memakainya karena kelengkapan dari fitur-fitur smartphone tersebut.

Competence yang berarti kesanggupan maupun kemampuan, ditonjolkan oleh mobil bmw, hal yang ditonjolkan adalah jika kita membeli mobil bmw berarti kita adalah orang sukses dan mampu membeli mobil tersebut.

Sophistication merupakan kecanggihan, kebaruan, kemutakhiran, tampak terlihat di produk tas Hermes bagi para wanita yang "upper class"

Ruggedness merupakan ketangguhan maupun kekerasan, ditampilkan oleh produk parfum Axe Effect, yang berusaha mengubah orang biasa menjadi cowo yang macho, tangguh, dan keren jika memakai parfum Axe

Dalam memilih konsumen, terlebih dahulu perusahaan melakukan segmenting, targeting, positioning untuk mencari tahu konsumen mana yang ingin mereka layani. Setelah mereka mendapatkan 1 atau lebih pasar yang ingin mereka layani maka perusahaan harus membuat brand strategy, salah satunya adalah dengan menciptakan brand personality agar konsumen yang memiliki selera berbeda beda dapat dipuaskan melalui pilihan brand yang ditawarkan. Berbagai kategori tersebut diharapkan dapat membuat konsumen tertarik dan memilih produk yang sesuai dengan personality atau citra masing-masing konsumen.

Brand Strategy (Brand Identity)

Sebuah brand tentu saja memiliki identitasnya masing masing. "Jiwa" sebuah brand dibentuk lewat identitas. Kenapa identitas itu penting? Identitas sebuah brand mampu membuat konsumen mengenali suatu produk dan ini berhubungan secara langsung dengan "shortcut" yang akhirnya membua konsumen lebih memilih brand kita dibandingkan dengan brand lain.

Konteks Identitas dari sebuah brand dapat kita lihat dari:
1. Logo --> Merupakan gambar atau sketsa yang mewakili perusahaan
2. Simbol--> Gambar, tulisan yang mewakili sebuah brand
3. Warna--> digunakan dalam simbol brand agar menarik dan harus disesuaikan dengan tulisan
4. Bentuk--> Pola-pola maupun bentuk tertentu dari sebuah brand
5. Tulisan--> Rangkaian kata dalam brand

Jaman dulu orang lebih menggunakan brand identity berupa gambar untuk memudahkan orang melihat brandnya. Namun jaman sekarang brand identity berupa tulisan lebih dipilih, karena ada alasan tertentu, sebagai contoh orang sulit menjelaskan " Toko itu yang ada gambar gajahnya", tentu saja jika kompetitor lainnya memakai gambar yang sama konsumen dapat keliru membeli produk kompetitor

Untuk menghindari hal tersebut, perusahaan jaman sekarang lebih memilih untuk menggunakan brand identity berupa tulisan, dan banyak yang mengkombinasikan keduanya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kekeliruan pada konsumen agar mereka dapat benar benar mengenali dan membeli produk kita.

Tak jarang ada perusahaan yang bersikukuh menggunakan brand identity berupa gambar yang unik seperti Apple. Namun, diperlukan pengakuan hak cipta maupun merek dagang yang resmi agar produknya sah secara hukum dan tidak dapat ditiru oleh para pesaingnya.

Brand identity yang sudah kuat dan mampu diingat konsumen lebih cenderung sukses produknya dan harganya lebih tinggi dibandingkan dengan brand lain yang biasa saja. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan research dan development mendalam terhadap brandnya agar dapat membuat sebuah brand identity yang kuat

Brand Strategy (Brand Essence)

Bukan hanya perang saja yang punya strategy, tapi perusahaan juga punya brand strategy masing-masing yang dinamakan brand strategy. Pertamanya saya akan membahas mengenai definisi dari brand strategy itu sendiri, yaitu suatu proses yang dilakukan untuk menciptakan brand. Pengertian lainnya adalah aktivitas yang bertujuan untuk mengatur semua elemen-elemen (positioning, brand essence, brand equity, brand personality, brand extension, brand communication) yang bertujuan untuk membuat suatu brand

Lalu apa bedanya brand strategy dengan brand management? Bedanya adalah ketika brand strategy merupakan suatu aktivitas yang bisa kita bilang dari proses sampai jadi brand. Sedangkan brand management bukan hanya melihat proses sampai jadi brand akan tetapi juga memperhatikan perkembangan dari brand tersebut sampai kepada tahap survival brand. Dalam brand management terdapat brand equity yang positif.

Salah satu brand strategy pada pembahasan pertama ini adalah brand essence (soul of brand). Brand essence itu adalah nilai yang ingin disampaikan oleh sebuah brand dengan tujuan untuk memperkuat positioning yang ingin dibangun.

Sebagai contoh adalah mobil kijang innova. Kita semua tau bahwa kijang berusaha mempositioningkan diri sebagai mobil keluarga. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah kursi dalam kijang innova yang muat lebih banyak penumpang dibandingkan smart car yang sedikit jumlah kursinya. Tidak cukup dengan positioning saja, kijang innova menambahkan brand essence kepada produknya. Brand essence di dalam produk ini adalah kebersamaan (keluarga). Dengan berpergian kemana saja memakai kijang innova maka kebersamaan keluarga lebih terjaga.

Sebuah perusahaan yang hebat tidak hanya dapat menempatkan produknya (positioning) di benak konsumen saja, tetapi ia juga mampu menambahkan bukti yang lebih kuat lagi yaitu dengan brand essence.