Di pelajaran kewirus dan skb, saya baru menyadari betapa sulitnya ide-ide bisnis saya terealisasi. Terkadang ide-ide tersebut hanya bertahan sebentar dan tidak layak bisnisnya. Ketika saya berusaha menggabungkan ilmu manajemen yang sudah saya dapatkan, maka saya dapat beberapa titik cerah tentang bagaimana membangun sebuah brand baru.
Semuanya berawal dari ide, setelahnya maka ada 3 hal yang harus memperhatikan apabila kita tidak memiliki cukup modal untuk membuka bisnis brand baru yaitu:
1. Fokus pada produk
Kita harus melakukan riset pasar terlebih dahulu untuk mengetahui ap asaja keinginan konsumen.
Untuk menghemat biaya, kita bisa menggeser metode riset pasar yang konvensional menjadi
digital yaitu dengan menggunakan google trend, kita bisa memasukan key words sehingga kita
tahu tingkat popularitas kata kunci tersebt dan perkiraan pertumbuhan atau penurunannya di masa
mendatang, dengan search engine juga kita dapat melihat tingkat persaingan produk kita dengan
produk pesaing
2. Temukan amplifier
Sebuah brand hanya bisa terkenal apabila ada beberapa kelompok orang yang mau
mempromosikan bran tersebut kepada orang lain. Hal ini berguna untuk mengenalkan produk kita
kepada yang lainnya karena menurut penelitian, rekomendasi atau anjuran dari teman sangat lebih
dipercaya oleh konsumen dibandingan dengan rekomendasi spg. Selain itu media sosial sangat
mempengaruhi keputusan pembelian seseorang, melalui media sosial juga perusahaan dapat
mencari informasi misalkan voting tentang rasa ayam maa yang paling mereka suka, apakah yang
red hot chicken atau crispy chicken. Oleh karenanya, kita bisa memanfaatkan kesempatan ini,
misalkan dengan promosi kalau ikut voting, 200 orang pertama dapat ayam KFC red hot chicken
3. Akun media sosial dan link
Facebook/ twitter maupun media sosial bisa menunjukan keunikan produk kita, mungkin kita bisa
memberikan link ke sebuah website yang langsung terhubung dengan form pembelian sehingga
memudahkan akses bagi konsumen online untuk membelinya langsung.
Ketiga hal tersebut merupakan cara yang bisa ditempuh apabila kita adalah pebisnis yang ingin memulai bisnis baru tetapi tidak memiliki modal yang cukup banyak, jadi kita bisa menggunakan search engine juga media sosial sebagai ajang promosi untuk menarik konsumen.
Minggu, 03 Mei 2015
Marketing Strategy
Ketika saya pulang berbelanja di yogya ciumbeuleuit saya melihat ada gerobak ayam sabana yang sedang diantri oleh mahasiswa UNPAR, awalnya saya berpikir bahwa bisnis seperti itu hanya bertahan sebentar dan kurang laku, saya pun pulang. Saya baru menyadari bahwa di pasirluyu juga ternyata ada gerobak yang menjual ayam sabana, dan ketika itu saya mulai berpikir bahwa usaha kecil tersebut saja memiliki franchise yang mungkin lebih dari 2 alias yang saya liat sekarang-sekarang. Terkait dengan hal tersebut, ada beberapa strategi dalam marketing yang memungkinkan para pengusaha untuk memilih alternatif mana yang cocok untuk mengembangkan bisnisnya, berikut adalah beberapa strategi tersebut.
Marketing Strategi
1. Strategi pengenalan pasar : perusahaan harus memutuskan target pasar mana yang ingin dimasuki,
bisa memilih niche (full customised, sesuai keinginan konsumen, lebih detail) atau memilih pasar
yang lebih besar mass (standarisasi produk, semua konsumen sama)
2. Strategi pertumbuhan pasar
- Segment--> perusahaan harus dapat membagi target konsumennya
- Expansion--> Sudah mulai ada pertumbuhan dan siap buka cabang baru, contohnya adalah
McD&KFC
3. Strategi kesiapan pasar
Saat perusahaan sudah mulai menunjukan pertumbuhan sales yang sangat tajam, perusahaan
dihadapkan pada beberapa pilihan, yaitu dengan menambah investasi modal untuk memperbesar
perusahaan atau berinvestasi di perusahaan lain yang bisa menguntungkan, misalkan punya
restauran kemudian menjual franchise restaurant kepada orang lain.
4. Strategi penurunan pasar
Dalam tahap ini, tidakada pertumbuhan sales lagi tapi mulai mengalami penurunan sales yang
cukup tajam, perusahaan bisa menggunakan iklan sebagai alternatif untuk meningkatkan kembali
pejualan yang sudah menurun atau dengan melakukan research dan development kepada produk
yang ingin lebih berkembang lagi, misalkan blackberry yang sudah mengalami penurunan, bisa
mengiklankan tipe baru yang memiliki fitur yang hampir sama dengan samsung
Marketing through Advertising
Ketika saya melihat youtube, dan menggerakan mata saya ke arah kanan ada seekor panda besar yang menarik perhatian saya, dan yang ternyata iklan ini sempat membuat saya penasaran pada awalnya karena ada panda yang mengamuk kalau ada orang yang menolak produknya. Di akhir panda itu menaruh box keju merek "Panda Cheese" di meja,di akhir iklan ada moto yaitu "Never say no to Panda", dari iklan tersebut akhirnya saya bisa menarik sebuah pesan yaitu untuk "Membeli Panda Cheese".
Kita tahu bahwa iklan juga merupakan salah satu bentuk usaha marketing untuk memperkenalkan produk, yang nantinya dapat membangkitkan awareness lalu memicu daya beli konsumen. Berikut ini adalah jenis-jenis iklan berdasarkan pesan yang ingin disampaikan
1. Attention
Pada tahapan ini, iklan yang ditampilkan dengan pengulangan nama brand berkali-kali, misalkan
adalah permen mintz yang mengulang kalimat " Ini pensil ini permen mintz, daripada gigit pensil
mending gigit permen mintz"--> memang secara logika kalimat ini gag ada nyambung-
nyambungnya, jadi hal yang paling dipentingkan oleh iklan ini adalah membangun "Awareness"
konsumen dalam mengingat nama brandnya "Permen Mintz"
2. Comprehension
Iklan yang memiliki comprehension mendalam ciri-cirinya adalah konsumen dapat mengerti
produk apa yang ditawarkan oleh iklan tersebut dan ada pesan yang ditampilkan berulang-ulang
dengan tujuan yang sama dengan attention, misalnya : iklan minuman buavita, konsumen dapat
mengerti jenis minuman yang ditawarkan oleh buavita (sari buah).
3. Interest
Iklan yang mempunyai interest adalah sebuah iklan yang unik dan menawarkan informasi yang
baru, sebagai contoh iklan ponds white beauty yang selain menawarkan produk juga menawarkan
informasi seperti krim pemutih sekaligus penghilang flek-flek hitam di wajah.
4. Desire
Pada tahap ini iklan yang ditampilkan memiliki relevansi dengan produknya dan dapat dipercaya dengan bukti-bukti, contoh: iklan garnier dengan penggaris yang mengukur kecerahan kulit apabila dipakai dalam 2 minggu
5. Action
Iklan ini paling banyak dicari oleh para marketer karena iklan ini berusaha membujuk konsumen
agar mau membeli produk tertentu, misalnya : Apartemen yang kalau tidak beli sekarang harga
naik keesokan harinya
Intinya adalah, perusahaan harus menentukan target pasarnya dan pesan apa yang ingin disampaikan, apabila sudah jelas, maka bisa memilih jenis jenis iklan yang ingin ditawarkan kepada konsumen.
Kita tahu bahwa iklan juga merupakan salah satu bentuk usaha marketing untuk memperkenalkan produk, yang nantinya dapat membangkitkan awareness lalu memicu daya beli konsumen. Berikut ini adalah jenis-jenis iklan berdasarkan pesan yang ingin disampaikan
1. Attention
Pada tahapan ini, iklan yang ditampilkan dengan pengulangan nama brand berkali-kali, misalkan
adalah permen mintz yang mengulang kalimat " Ini pensil ini permen mintz, daripada gigit pensil
mending gigit permen mintz"--> memang secara logika kalimat ini gag ada nyambung-
nyambungnya, jadi hal yang paling dipentingkan oleh iklan ini adalah membangun "Awareness"
konsumen dalam mengingat nama brandnya "Permen Mintz"
2. Comprehension
Iklan yang memiliki comprehension mendalam ciri-cirinya adalah konsumen dapat mengerti
produk apa yang ditawarkan oleh iklan tersebut dan ada pesan yang ditampilkan berulang-ulang
dengan tujuan yang sama dengan attention, misalnya : iklan minuman buavita, konsumen dapat
mengerti jenis minuman yang ditawarkan oleh buavita (sari buah).
3. Interest
Iklan yang mempunyai interest adalah sebuah iklan yang unik dan menawarkan informasi yang
baru, sebagai contoh iklan ponds white beauty yang selain menawarkan produk juga menawarkan
informasi seperti krim pemutih sekaligus penghilang flek-flek hitam di wajah.
4. Desire
Pada tahap ini iklan yang ditampilkan memiliki relevansi dengan produknya dan dapat dipercaya dengan bukti-bukti, contoh: iklan garnier dengan penggaris yang mengukur kecerahan kulit apabila dipakai dalam 2 minggu
5. Action
Iklan ini paling banyak dicari oleh para marketer karena iklan ini berusaha membujuk konsumen
agar mau membeli produk tertentu, misalnya : Apartemen yang kalau tidak beli sekarang harga
naik keesokan harinya
Intinya adalah, perusahaan harus menentukan target pasarnya dan pesan apa yang ingin disampaikan, apabila sudah jelas, maka bisa memilih jenis jenis iklan yang ingin ditawarkan kepada konsumen.
Langganan:
Postingan (Atom)